cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
hearty@uika-bogor.ac.id
Editorial Address
Jl. Kh Sholeh Iskandar Km 2
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Hearty : Jurnal Kesehatan Masyarakat
ISSN : 23387475     EISSN : 26207869     DOI : 10.32832/hearty
Core Subject : Education,
Hearty: Jurnal Kesehatan Masyarakat (ISSN:2338-7475 & e-ISSN:2620-7869) is published semiannual by Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 2 (2020)" : 5 Documents clear
KEJADIAN INSOMNIA DI MASA PEMBATASAN SOSIAL SKALA BESAR (PSBB) JAKARTA AKIBAT PANDEMIK COVID-19 Yohanes Firmansyah; Ernawati .; Hendsun Hendsun; Ivan Buntara
HEARTY Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/hearty.v8i2.4567

Abstract

Kasus infeksi SARS-COV-2 telah menjadi Pandemik dan telah merenggut 1 juta nyawa di seluruh dunia. Selama periode epidemi diperkirakan banyak terjadi perubahan terhadap kesehatan mental dan emosi negative terutama pada kelompok populasi yang terisolasi. Salah satu bentuk gangguan tersebut adalah perubahan pola tidur (ritme sirkadian). Penelitian potong lintang (survei) yang dilaksanakan di secara online melalui google form pada Mei 2020. Kriteria inklusi meliputi semua responden usia produktif, Variabel bebas pada penelitian ini adalah kondisi pandemic yang mendorong masyarakat WFH dan PHK sedangkan variabel tergantung pada penelitian ini adalah kejadian insomnia yang diukur dengan kuesioner ISI (Insomnia Severity Index). 281 responden yang memenuhi kriteria inklusi. Didapatkan prevalensi insomnia berupa Klinis Insomnia (Parah) pada 3 (1,1%), Clinical Insomnia (Sedang) pada 28 (10,0%), Batasan Susah Tidur (Ringan) pada 79 (28,1%), serta Tidak ada insomnia yang signifikan pada171 (60,9%) responden. Analisa statistik Pearson Chi Square didapatkan tidak adanya hubungan yang bermakna antara PHK, WFH, rasa takut dan pendapatan terhadap kejadian insomnia (p-value > 0,05) Kejadian insomnia di masa PSBB akibat Pandemik COVID-19 cukup tinggi mencapai 110 (39,1%) responden disertai tidak ada hubungan yang bermakna antara PHK, WFH, rasa takut, dan pendapatan terhadap kejadian insomnia
RISIKO DAN KARAKTERISITIK PENDERITA TOKSOPLASMPOSIS BERADASARAKAN DEMOGRAFI, KEBERADAAN HEWAN PELIHARAAN, HYGIENE DAN SANITASI Andi Asnifatima; Siti Khodijah Parinduri; Ahsin Aligori
HEARTY Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/hearty.v8i2.4563

Abstract

Toksoplasmosis disebabkan oleh parasite Toksoplasma gondii yang menginfeksi sekitar 30% populasi manusia di seluruh dunia. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor risiko dan karakteristik penderita toksoplasmosis berdasarkan faktor demografi, keberadaan hewan peliharaan, serta kondisi hygiene dan sanitasi yang bermanfaat untuk deteksi dini dan pencegahan penyakit melalui desain case control dengan menentukan kelompok kasus dan control pada wanita sudah menikah dan pernah berobat dan konsultasi di Klinik Pengobatan Alternatif Yayasan Aquatreat Therapy Indonesia  di Kota Bogor selama tahun 2019. Hasil analisis chi-square menunjukkan bahwa keberadaan hewan peliharaan (kucing p=0.007 OR=3.183, anjing p=0.030 OR=5.571  dan burung p=0.001<0.05 OR=5.690) dan factor hygiene dan sanitasi berupa kebiasaan tidak memakai alas kaki ketika diluar rumah (p=0.008 OR=0.211)  secara signifikan berhubungan dengan toksoplamosis. Sedangkan faktor demografi serta factor hygiene dan sanitasi berupa cuci tangan dan kaki setelah beraktivitas, sumber air minum, kontak tanah, berkebun dan jenis pemukiman  tidak berhubungan  dengan toksoplasmosis. Hasil analisis regresi logistic menunjukkan variable kebiasaan tidak memakai alas kaki ketika diluar rumah (p=0.011 OR=4.684 CI =1.423-15.418 dan kepemilikan burung (p=0.001 OR= 0.177 CI=0.062-0.510) sehingga dapat disimpulkan bahwa kebiasaan tidak memakai alas kaki ketika diluar rumah merupakan factor risiko tertinggi yang dapat meningkatkan risiko terjadinya toksoplasmosis 4-5 kali lebih besar.
KEJADIAN SARIAWAN PADA PEROKOK AKTIF DAN PASIF BERBASIS DATA IFLS 5 (Recurrent Aphthous Stomatitis among Active and Passive Smoker from Indonesian Family Life Survey 5) Danny Kusuma Aerosta; Rico Januar Sitorus; Rostika Flora
HEARTY Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/hearty.v8i2.4564

Abstract

Sariawan tercatat sebagai penyakit yang dikeluhkan seperlima populasi dunia. Dan beberapa studi mengungkapkan tidak adanya pengaruh antara kebiasaan merokok dengan kejadian sariawan. Namun penelitan sebelumnya memiliki jumlah sampel yang tidak besar. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan prevalensi dan distribusi sariawan dengan kebiasaan merokok pada perokok aktif dan pasif. Metode penelitian yang dipergunakan adalah cross-sectional dengan mempergunakan data Indonesia Family Life Survey (IFLS) 5 sebagai data induk untuk menganalisis hubungan antara kebiasaan merokok dan kejadian sariawan. Prevalensi sariawan didapatkan dari keterangan lisan partisipan terhadap keluhan sariawan dalam sebulan terakhir. Kebiasaan merokok adalah kategori paparan rokok antara perokok aktif dan pasif. Distribusi paparan didasarkan atas usia, jenis kelamin, pendidikan, gejala depresi, riwayat hipertensi dan diabetes, dan jenis makanan yang dikonsumsi dalam sepekan terakhir.  Peluang kejadian dari faktor pajanan dominan dihitung dengan analisis multivariat regresi logistik. Hasil dari penelitian ini mengungkapkan angka kejadian sariawan sebesar 17,89%. Dan hasil analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan antara kebiasaan merokok dengan kejadian sariawan. Peluang kejadian sariawan dari faktor resiko dominan, antara lain kebiasaan merokok, usia, gejala depresi, riwayat diabetes melitus, konsumsi mie instan, minuman berkarbonasi, makanan pedas dan gorengan sebesar 55,40%. Dari penelitian tersebut didapatkan kesimpulan terdapat hubungan antara kebiasaan merokok dengan kejadian sariawan dengan pvalue>0,0001.
GAMBARAN STRES KERJA PADA IBU PEKERJA SELAMA PANDEMI COVID-19 Qiftiyah Darniati Putri; Linda Pradita; Lutfiyyah Zahra; Mustika Ema Linda Siregar; Novika Grasiaswaty
HEARTY Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/hearty.v8i2.4565

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran stress kerja pada ibu pekerja selama pandemi COVID-19 dengan pendekatan kuantitaif dan kualitatif. Penelitian dilakukan menjadi dua tahap yaitu pendekatan kuantitatif dengan penyebaran kuesioner HSE versi Indonesia kepada delapan belas responden yang memiliki kualifikasi sebagai ibu pekerja dan wawancara kepada empat orang ibu pekerja. Hasil data kemudian diolah secara complementary untuk menjelaskan stress kerja pada ibu pekerja. Stress kerja pada ibu pekerja dominan pada peran mereka serta aspek job content yaitu dimensi demands, control, supervisor support dan colleagues support. Hasil kuantitatif tersebut diperkuat dengan hasil wawancara. Hasil ini mengindikasikan jika peranan ibu pekerja ketika di rumah semakin  tumpang tindih dan setiap peran menuntut untuk diselesaikan tugasnya. Hasi ini juga menjadi referensi terutama bagi perusahaan untuk lebih mendukung dengan memberikan support dari para atasan kepada bawahan mereka yang merupakan ibu pekerja agar stress kerja dapat diminimalisir.
HUBUNGAN BUDAYA DENGAN PERILAKU PATIENT SAFETY DI RUMAH SAKIT TRIA DIPA JAKARTA Nurhasanah .
HEARTY Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/hearty.v8i2.4566

Abstract

Patient safety di rumah sakit bertujuan untuk menjaga mutu dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Kualitas pelayanan rumah sakit dapat diperoleh melalui peningkatan budaya patient safety. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan budaya dengan perilaku patient safety. Pendekatan penelitian ini adalah kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Sampel diambil secara purposive sampling dan data dikumpulkan melalui self adminnistrated questionnaire dengan mengkombinasikan penilaian dari diri sendiri, dua orang rekan dan atasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara budaya dengan perilaku patient safety. Semakin baik budaya patient safety maka semakin baik perilaku patient safety pada perawat. Saran dari temuan ini adalah mengupayakan pelaksanaan program patient safety agar terbentuk budaya mengutamakan keselamatan bagi pasien sehingga perilaku patient safety menjadi lebih baik.

Page 1 of 1 | Total Record : 5